Indonesia adalah negara kaya dengan sumber daya alam yang melimpah. Maka tak heran jika di negara yang kita cintai ini terdapat sejumlah miliarder dengan aset kekayaan yang besar. Berdasarkan data yang terdapat dalam situs Forbes, jumlah individu Nusantara yang tergolong miliarder dunia ada sebanyak 21 orang dari 2.043 miliarder di seluruh dunia. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia berada di urutan ke-20 sebagai negara dengan populasi orang kaya terbanyak di dunia, dimana rangking 1,2, dan 3 adalah negara Amerika Serikat, Cina, dan Jerman. Jika diakumulasikan total kekayaan keduapuluh milioner Indonesia tersebut adalah sebesar 49,8 miliar dolar atau sekitar 647,4 triliun rupiah.
Sebagai catatan, orang yang bisa disebut miliarder dunia adalah mereka yang memiliki kekayaan pribadi minimal senilai 1 miliar dolar, atau sekitar 13 triliun rupiah (kurs Rp 13.000). Nah, siapa sajakah deretan 20 orang Indonesia yang masuk dalam daftar Forbes? Inilah 20 orang terkaya di Indonesia tahun 2018.
1. Robert Budi Hartono
Dengan jumlah kekayaan sekitar 12,2 miliar dolar atau 162,2 triliun rupiah, Rudi Hartono merupakan orang paling kaya di Indonesia, dan berada di peringkat 126 dalam daftar Forbes. Robert Budi Hartono lahir pada tanggal 28 April 1941 di kota Semarang. Ayahnya bernama Oei Wie Gwan pemilik usaha kecil Djarum Gramophon yang saat ini menjadi sebuah perusahaan rokok terbesar di dunia. Bersama saudaranya, Robert Budi Hartono terus mengembangkan bisnis warisan ayahnya, termasuk berinvestasi di sektor bisnis keuangan dan perbankan, khususnya di Bank BCA.#Catatan Forbes:Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-134 dunia dengan jumlah aset 11,2 miliar dolar.
2. Michael Hartono
Dengan jumlah aset kekayaan sekitar 12,0 miliar dolar atau 159,6 triliun rupiah, Michael Hartono yang merupakan kakak Budi Hartono adalah orang terkaya ke dua di Indonesia. Dalam daftar Forbes, ia berada di posisi 132. Michael Hartono lahir di Kudus, 2 Oktober 1939. Ia menempuh pendidikan formal di Universitas Diponegoro selama empat tahun dan kemudian karirnya berlanjut di dunia bisnis, sebagai Direktur PT Djarum. Selain merambah di sektor keuangan, kiprah Michael Hartono bersaudara dalam sektor agribisnis terlihat dengan mempunyai bisnis kelapa sawit dan kilang pengolahan.#Catatan Forbes:Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-135 dunia dengan jumlah aset 11,1 miliar dolar.
3. Sri Prakash Lohia
Jumlah kekayaan Sri Prakash Lohia menurut Majalah Forbes saat ini ditaksir 6,6 miliar dolar atau sekitar 87,7 triliun rupiah. Dari namanya, anda mungkin bisa menebak bahwa miliarder ini adalah keturunan India. Sri Prakash Lohia lahir di Kalkuta-India pada 11 Juli 1952. Lohia lahir dan besar di India, tetapi menghabiskan sebagian besar masa hidup profesionalnya di Indonesia sejak tahun 1974. Lohia pindah ke Indonesia bersama ayahnya, Mohan Lal Lohia, dan merintis Indorama Synthetics, sebuah perusahaan yang memproduksi benang pintal. Pada tahun 2018, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-3 di Indonesia dengan kekayaan bersih US$ 6,6 miliar, atau di peringkat ke-266 secara global.#Catatan Forbes:Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-284 dunia dengan jumlah aset 5,9 miliar dolar.
4. Chairul Tanjung
Dengan kekayaan sebesar US$ 3,7 miliar atau sekitar 49,2 triliun rupiah, pria lulusan Universitas Indonesia ini didaulat sebagai orang terkaya ke-4 di Indonesia atau rangking #611 dalam daftar internasional. Chairul Tanjung lahir di Jakarta, 16 Juni 1962, dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul Tanjung adalah mahasiswa kedokteran yang memperoleh banyak prestasi, diantaranya sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985. Saat kuliah ia mulai belajar tentang bisnis. Kini melalui perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega#Catatan Forbes:Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-397 dunia dengan jumlah aset 4,8 miliar dolar.
5. Tahir
Nama lengkapnya adalah Dato’ Sri Tahir, lahir pada 25 Maret 1952 di kota Surabaya. Dia dibesarkan oleh sepasang ayah dan ibu yang menghidupi keluarga dengan membuat becak. Tahun 1971, dia menamatkan pendidikan menengah atas (SMA) di SMA Kristen Petra Kalianyar Surabaya. Sosok Tahir tumbuh berkembang menjadi seorang pengusaha, investor, sekaligus pendiri Mayapada Group yang sukses. Mayapada Group adalah sebuah holding company yang memiliki beberapa unit bidang usaha di Indonesia. Beberapa dari bidang yang digeluti adalah perbankan, TV berbayar dan media cetak, properti dan rumah sakit. Dengan aset kekayaan senilai 3,5 miliar dolar atau sekitar 46,5 triliun rupiah, kini ia menjadi salah seorang konglomerat di Indonesia. Dalam daftar Forbes Internasional, kekayaan Tahir berada di posisi ke 660.#Catatan Forbes:Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-769 dunia dengan jumlah aset 3,0 miliar dolar.
6. Mochtar Riady
Di deretan ke-6 orang terkaya di Indonesia adalah Mochtar Riady yang lahir pada 12 Mei 1929 di Malang. Pengusaha ini merupakan pendiri sekaligus komisari dari Lippo Group. Ayah Mochtar Riady adalah seorang pedagang batik bernama Liapi, sedangkan ibunya bernama Sibelau. Kedua orangtuanya merantau dari Fujian dan tiba di Malang pada tahun 1918. Sejak kecil ia bercita-cita untuk menjadi seorang bankir. Di era tahun 1950an, kesempatan itu datang, dimana ia diberi kesempatan untuk mengurus sebuah bank yang sedang bermasalah. Satu tahun perjalanan, bank tersebut menjadi maju. Setelah cukup besar, pada tahun 1964, Mochtar Riady pindah ke Bank Buana, kemudian pada tahun 1971, dia pindah lagi ke Bank Panin yang merupakan gabungan dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia. Di awal tahun 2018 ini, Mochtar Riady memiliki aset kekayaan senilai 3,0 miliar dolar AS atau sekitar 39,9 triliun rupiah dan berada dalam rangking ke-784 dunia.#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1307 dunia dengan jumlah aset 1,8 miliar dolar.
7. Prajogo Pangestu
Setelah absen 20 tahun, Prajogo Pangestu kembali ke jajaran miliarder. Kekayaannya meningkat lebih dari lima kali lipat dalam 12 bulan sampai pertengahan Februari 2017 karena nilai taruhannya di perusahaan petrokimia Barito Pacific dan anak perusahaannya yang terdaftar, Chandra Asri Petrochemical, keduanya mengalami lompatan keuntungan signifikan. Pada bulan November 2016 Chandra Asri mengumumkan rencana untuk bekerjasama dengan penyedia lisensi teknologi polyethylene Houston Univation Technologies untuk mengembangkan pabrik baru di Banten, sebelah barat Jakarta. Pria kelahiran tahun 1944 ini adalah seorang pengusaha Indonesia. Seorang taipan di industri perkayuan terbesar di Indonesia sebelum Krisis Ekonomi 1997. Bisnisnya berawal di akhir 70-an di Djajanti Timber Group dan membentuk Barito Pacific. Manurut data yang tercantum dalam Forbes, kekayaan Prayogo Pangestu saat ini diperkirakan mencapai 2,7 miliar dolar atau 35,9 triliun rupiah di urutan 916.#Catatan Forbes:Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1039 dunia dengan jumlah aset 2,3 miliar dolar.
8. Murdaya Poo
Murdaya Widyawimarta Poo yang saat ini berusia 76 tahun merupakan miliarder yang memiliki aset harta sebesar 2,2 miliar dolar atau setara 29,2 triliun rupiah. Ayah dari empat anak ini adalah sosok lelaki dibalik perusahaan kontraktor terkenal yaitu Central Cipta Murdaya Group. Selain bisnis, beliau juga sukses dalam karir politik. Dunia politik yang Murdaya Poo jajaki adalah sebagai anggota legislatif periode 2004 hingga 2009 dari partai PDIP. Usaha pertamanya bergerak dalam bidang kelistrikan yaitu perusahaan Kencana Sakti Indonesia. Selanjutnya suami dari Siti Hartati Murdaya ini melakukan kesepakatan kerja bersama perusahaan alat olahraga besar di dunia yaitu Nike. Saat ini, kekayaan sebesar 2,2 miliar dolar AS tersebut menempatkan ia di urutan 1.117 dalam daftar Forbes#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1.002 dunia dengan jumlah aset 2,4 miliar dolar.
9. Peter Sondakh
Menurut Forbes, Peter Sondakh memiliki kekayaan senilai 1,9 miliar dolar atau sekitar 25,2 triliun rupiah, sehingga menempatkan ia dalam peringkat ke-1319 dalam daftar miliarder dunia. Peter Sondakh lahir pada 23 Juli 1953. Ayahnya memulai bisnisnya sejak 1954, memproduksi minyak kelapa serta mengekspor kayu. Saat usianya baru 20 tahun, ia harus mengambil alih bisnis ayahnya karena meninggal dunia. Dia harus membiayai ibu serta empat orang. Ia kemudian mendirikan PT. Rajawali Corporation. Melalui perusahaan tersebut, Peter Sondakh memulai bisnis properti sebagai perluasan usaha yang ditekuni ayahnya. Melalui Rajawali Corporation, ia membangun kemitraan mengembangakan Hyatt Hotel dan Novotel Sheraton menjadi jaringan hotel bintang lima. Peter Sondakh juga memiliki saham di perusahaan taksi Ekspres Transindo Utama, yang kini harus menghadapi persaingan dari keberadaan taksi online seperti Uber.#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1381 dunia dengan jumlah aset 1,7 miliar dolar.
10. Low Tuck Kwong
Dia adalah seorang pengusaha dari Indonesia yang mendirikan Bayan Resources, salah satu perusahaan yang bergerak di sektor tambang batu bara. Pada 2014, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, dan ia menduduki peringkat ke-30. Low Tuck Kwong dilahirkan di Singapura, tetapi pada tahun 1972, ia pindah dan merantau ke Indonesia. Saat masih tinggal di Singapura, ia sempat bekerja di perusahaan konstruksi milik ayahnya, David Low Yi Ngo. Setelah peluang kesuksesannya makin bersinar di Indonesia, maka pada tahun 1992, Low Tuck Kwong berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Tahun 1997, ia membeli perusahaan tambang batubara yang pertamanya melalui PT. Gunungbayan Pratamacoal.
Tahun 1998, melalui PT Dermaga Perkasapratama, Ia juga mengoperasikan Terminal Batubara di Balikpapan, Kalimantan. Di sektor pertambangan Batubara dengan perusahaan Bayan Resources inilah yang mengantarkan ia menjadi orang terkaya ke-10 menurut data realtime Forbes di awal tahun 2018 ini. Asetnya mencapai 1,5 miliar dollar atau 19,9 triliun rupiah, dan menempatkannya di rangking 1534 dunia.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya masuk dalam daftar ke-18 di Indonesia.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya masuk dalam daftar ke-18 di Indonesia.
















Di posisi ke enam adalah Irlandia, sebuah negara kecil yang terletak di bagian barat laut Eropa. Populasi di negara yang beribu kota Dublin ini berjumlah lebih dari 4 juta jiwa dan termasuk anggota Uni Eropa. Kondisi ekonomi di negara Irlandia tumbuh dengan sangat pesat, pada tahun 1995 sampai 2007. Rata – rata pertumbuhan PDB waktu itu sebesar 6 %. Sayangnya, semenjak terjadinya krisi ekonomi global, tepatnya pada tahun 2008, kegiatan ekonomi dalam negeri menjadi menurun. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap kondisi ekonomi negara Irlandia dan sempat mengalami krisis. Berbagai upaya akhirnya berhasil membawa ekonomi Irlandia berada pada kondisi stabil. Saat ini, pendapatan perkapita penduduknya berada di angka 69.374 dolar atau sekitar 902 juta rupiah.
Norwegia (Norway) merupakan negara dengan kepadatan penduduk terendah kedua di Eropa. Negara yang beribu kota Oslo ini memiliki cadangan minyak bumi, gas alam, mineral, makanan laut, air segar yang luas. Norwegia juga penghasil minyak dan gas alam per kapita terbesar di luar Timur Tengah. Hampir sebagian besar income negara ini berasal dari dari sektor laut, selain kaya dengan hasil tambang seperti minyak bumi dan gas alam. Luas total Norwegia adalah 385,525 km² dan populasi penduduknya sebesar 4.9 juta. Dengan kondisi negara yang stabil dan maju, Norwegia mampu mencapai pendapatan per kapita sebesar 69.295 dolar AS atau sekitar Rp 900 juta.
Negara di kawasan timur tengah memang diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah, terutama minyak bumi dan gas alam yang merupakan sumber energi utama bagi industri dan roda ekonomi dunia. Kekayaan Uni Emirat Arab berdasarkan pengeluaran minyak dan gas yaitu 33% dari GDP negara itu. Negara yang beribu kota Abu Dhabi tersebut merupakan negara penghasil minyak ketiga terbesar di kawasan teluk setelah Arab Saudi dan Iran. Sejak 1973, United Arab Emirates telah mengalami perubahan dari negara kecil yang terletak di gurun menjadi negara modern dengan taraf kehidupan yang tinggi. Selain minyak dan gas, sektor yang turut andil mendorong perekonomian UEA adalah pelayanan dan telekomunikasi. GDP perkapita Uni Emirat Arab berada di kisaran 67.696 dolar atau sekitar 880 juta rupiah.
Swiss adalah negara yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari Pegunungan Alpen. Swiss dikenal sebagai negara netral namun tetap memiliki kerja sama internasional yang kuat. Selain aktivitas di sektor ekspor bahan kimia dan mesin industri, negara yang beribu kota Bern ini juga dikenal sebagai pusat perbankan dan investasi terbaik di dunia. Tak heran, jika banyak miliarder dunia, termasuk orang kaya di Indonesia yang menanamkan saham dan berinvestasi di negara ini. Sejumlah kotanya juga berkali-kali didaulat sebagai negara dengan standar kehidupan terbaik di dunia. Swiss juga mendapatkan rating tertinggi di Eropa untuk Indeks Kebebasan Ekonomi 2010. Pendapatan per kapita negara ini pun lebih tinggi daripada kebanyakan negara Eropa Barat lainnya, dan Jepang. Tahun lalu GDP Swiss tercatat pada angka 59.375 dolar atau sekitar 772 juta rupiah.
Di posisi sepuluh besar ada Hong Kong, sebuah daerah administratif China yang terletak di bagian tenggara Tiongkok di Pearl River Estuari dan Laut Tiongkok Selatan. Sebagai salah satu pusat keuangan dunia, Hong Kong memiliki sistem ekonomi kapitalis yang ditandai dengan pajak rendah dan perdagangan bebas. Mata uang Dolar Hong Kong adalah mata uang terbanyak diperdagangkan kedelapan di dunia. Hong Kong menjadi pusat penting bagi perdagangan dan keuangan dunia, dan banyak menjadi kantor pusat korporat-korporat besar di kawasan Asia Pasifik. Sektor pariwisata juga menjadi salah satu daya dorong perekonomian Hongkong. Daerah yang kecil dengan jumlah penduduk yang besar, yakni sekitar 7,5 juta jiwa membuat Hong Kong sebagai salah satu kawasan padat penduduk. Namun demikian, daerah ini tetap menjaadi kawasan yang memiliki pendapatan perkapita tinggi, yakni sekitar 58.094 dolar atau lebih dari 755 juta rupiah.
Republik Guinea adalah sebuah negara miskin yang terletak di kawasan Afrika Barat. Guinea memiliki luas 246.000 kilometer persegi (94.981 mil persegi). Bentuknya seperti bulan sabit, dan batas barat dan selatannya adalah Samudera Atlantik. Guinea bertetanggaan dengan Sierra Leone, Liberia, dan Pantai Gading. Sungai Niger bermulai di Guinea dan terus hingga ke arah timur. Ekonomi utama tergantung pada sektor pertanian. Beberapa produk utama untuk ekspor antara lain ikan, kacang mede dan kacang tanah. Negara yang beribu kota Conakry ini memiliki pendapatan perkapita sebesar 1.271 dolar Amerika.
Di urutan ke 7 sebagai negara termiskin adalah Mozambik dengan GDP perkapita sebesar 1.228 dolar. Kondisi alam yang gersang dan tandus pada sebagian wilayah Afrika memang membuat banyak negara di benua hitam tersebut terjerat dalam kemiskinan dan kelaparan, termasuk juga Mozambik yang terletak di benua Afrika bagian selatan. . Perekonomian negara Mozambik sebagian besar bergantung pada pertanian, namun industri, terutama makanan dan minuman, pabrik kimia, aluminium, dan produksi minyak bumi semakin bertambah, begitupun dengan sektor pariwisata.
Republik Liberia adalah sebuah negara di pesisir barat Afrika yang berbatasan dengan Sierra Leone, Guinea, dan Pantai Gading. Baru-baru ini Liberia dilanda dua perang saudara (1989–1996 dan 1999–2003) yang mengakibatkan ratusan ribu penduduknya mengungsi sekaligus menghancurkan ekonomi Liberia. Ekonomi Liberia sangat bergantung kepada ekspor bijih besi. Sebelum tahun 1990 Liberia juga mampu mengekspor karet. Namun, pecahnya perang saudara yang berpanjangan telah menghancurkan banyak infrastruktur negara, sehingga Liberia sangat tergantung kepada bantuan luar negeri. Pada 2005 negara ini memiliki tingkat pengangguran 85%, terburuk di dunia. Tingkat GDP perkapita negara yang beribu kota Monrovia ini hanya 882 dolar atau 11,5 juta rupiah.
Negara paling miskin di dunia saat ini adalah Republik Afrika Tengah, sebuah negara di pedalaman Afrika yang berbatasan dengan Chad, Sudan, Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo dan Kamerun. Dahulu negara ini merupakan koloni Perancis bernama Ubangi-Shari, yang mencapai kemerdekaan pada 1960. Negara yang beribu kota Bangui ini memiliki iklim tropis. Wilayah utaranya ialah tempat angin harmattan, yang panas, kering, dan membawa debu. Bagian utaranya menjadi tempat desertifikasi, dan timur lautnya bergurun. Bagian lainnya mudah kebanjiran dari sungai sekelilingnya. Sektor pertanian memang menjadi andalan bagi penduduk di negara ini, disamping juga perikanan dan pertambangan mineral. Negara ini sering mengalami dampak inflasi, sehingga pendapatan per kapitanya hanya di angka 656 dolar, sekitar 8,5 juta rupiah. Ini artinya, penduduk yang berpenghasilan hanya mampu memperoleh income sebesar 710 ribu rupiah per bulan.