uwow

total visitor

SIP

SIP


selamat datang di my blogger candra-cahaya.blogspot.com
^_^ selamat membaca ^_^ selamat meliat ^_^

foto fresh

foto fresh
^_^ selamat datang ^_^


Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch

LUBANG TERBESAR BUATAN MANUSIA DI DUNIA


Selain lubang-lubang yang dibuat oleh alam yaitu kawah dari dampak meteorit ataukawah gunung berapi, bumi juga memiliki lubang-lubang besar yang dibuat oleh manusia dan diantaranya sangat-sangat besar atau raksasa sehingga dapat dilihat dari luar angkasa… tapi seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, lubang-lubang ini dibuat rata-rata karena keserakahan …

1. Bingham Canyon Mine – Utah

Bingham Canyon Mine, juga dikenal sebagai Kennecott Copper Mine, adalah operasi penggalian penambangan deposit tembaga porfiri terbuka yang besar di barat daya dari Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, di Pegunungan Oquirrh. Ini adalah tambang galian terbuka terbesar di dunia. Tambang ini dimiliki oleh Rio Tinto Group, pertambangan internasional dan perusahaan eksplorasi yang bermarkas di Inggris.
Operasi penambangan tembaga di Bingham Canyon Mine dikelola melalui Kennecott Utah Copper Corporation yang mengoperasikan tambang, pabrik konsentrator, smelter, dan kilang. Tambang telah berproduksi sejak 1906, dan telah menghasilkan lubang sedalam lebih dari 0,6 mil (0,97 km), lebar 2,5 mil (4 km), dan meliputi 1.900 hektar (770 ha). Lubang tambang ini ditetapkan sebagai National Historic Landmark pada tahun 1966 dengan nama Bingham Canyon Open Pit Copper Mine.
Pada pukul 21:30 tanggal 10 April 2013, terjadi longsor di tambang. Operasi pertambangan ditutup beberapa hari sebelumnya dalam mengantisipasi jatuhnya korban. Longsor besar diperkirakan akan menurunkan produksi tembaga ditambang sekitar 113 kilo ton.

2. Mirny Diamond Mine – Siberia

Tambang ini mempunyai kedalaman 525 meter dengan diameter 1200 meter, sekarang tambang ini sudah tidak beroperasi lagi, ketika tambang ini masih aktif dibutuhkan waktu perjalanan memakai truk selama 2 jam dari permukaan kedasarnya. seperti perjalanan jakarta-bandung. Dan daerah ini dinyatakan No Fly Zone Area sampai sekarang karena Down Draft dari lubang ini pernah menghisap helikopter ke bawah …
Mir saya adalah tambang berlian pertama dan terbesar di Uni Soviet. Operasi Permukaannya berlangsung 44 tahun, akhirnya ditutup pada bulan Juni 2001. Setelah runtuhnya Uni Soviet. Pada tahun 1990-an, tambang dioperasikan oleh perusahaan berlian Sakha, yang melaporkan laba tahunan lebih dari $ 600 juta dari penjualan berlian.

3. Diavik Mine – Canada

Tambang yang luar biasa ini dapat ditemukan 300 km sebelah timur laut dari Yellowknife di Kanada. Sungguh menakjubkan bahwa air tidak membanjirinya. Tambang ini begitu besar dan di daerah yang begitu jauh dari mana-mana sehingga memiliki bandara sendiri dengan landasan yang cukup besar untuk menampung sebuah Boeing 737.
Daerah ini disurvei pada tahun 1992 dan konstruksi dimulai pada tahun 2001, dengan produksi dimulai pada Januari 2003. Dihubungkan oleh jalan es dengan Bandara Diavik yang memiliki landasan sepanjang5.235 ft (1.596 m)
Tambang ini dimiliki oleh perusahaan patungan antara the Harry Winston Diamond Corporation dan Diavik Diamond Mines Inc., anak perusahaan Rio Tinto Group. Umur tambang diperkirakan akan 16 sampai 22 tahun. Tambang ini terletak sekitar 220 km (140 mil) selatan Lingkaran Arktik.
4. Grasberg atau dikenal sebagai Freeport

Perampokan besar-besaran harta dan kekayaan alam bangsa Indonesia dan masih terus berlangsung hingga kini. Keuntungan yang diperoleh Freeport jauh lebih besar daripada keuntungan Indonesia, dan keuntungan yang kecil itupun masih di korupsi oleh pejabat-pejabat negara….
Tambang Grasberg adalah tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia. Tambang ini terletak di provinsi Papua di Indonesia dekat latitude -4,053 dan longitude 137,116, dan dimiliki oleh Freeport yang berbasis di AS(67.3%), Rio Tinto Group (13%), Pemerintah Indonesia (9.3%) dan PT Indocopper Investama Corporation (9%). Operator tambang ini adalah PT Freeport Indonesia (anak perusahaan dari Freeport McMoran Copper and Gold). Biaya membangun tambang di atas gunung sebesar 3 miliar dolar AS. Pada 2004, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas. Pada 2006 produksinya adalah 610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas; dan 174.458.971 gram perak.
Geologis Belanda Jean-Jacquez Dozy mengunjungi Indonesia pada 1936 untuk menskala glasier Pegunungan Jayawijaya di provinsi Irian Jaya di Papua Barat. Dia membuat catatan di atas batu hitam yang aneh dengan warna kehijauan. Pada 1939, dia mengisi catatan tentang Ertsberg (bahasa Belanda untuk “gunung ore”). Namun, peristiwa Perang Dunia II menyebabkan laporan tersebut tidak diperhatikan. Dua puluh tahun kemudian, geologis Forbes Wilson, bekerja untuk perusahaan pertambangan Freeport, membaca laporan tersebut. Dia dalam tuga mencari cadangan nikel, tetapi kemudian melupakan hal tersebut setelah dia membaca laporan tersebut. Dia berhenti merokok dan melatih badannya untuk menyiapkan perjalanan untuk memeriksa Ertsberg. Ekspedisi yang dipimpin oleh Forbes Wilson dan Del Flint, menemukan deposit tembaga yang besar di Ertsberg pada 1960.
Penghasilan tembaga Grasberg meningkat dari 515.400 ton pada 2004 menjadi 793.000 ton pada 2005. Produksi emas meningkat dari 1,58 juta ons menjadi 3,55 juta ons.